Sebuah pertemuan dua remaja yang diawali kesinisan tanpa sengaja berubah menjadi sebuah hubungan romantis. Mengambil lokasi di Kota Bandung yang penuh dengan romantismenya.
Film ini berkisah, Imel (Bunga Citra Lestari) baru pindah dari Jakarta ke Bandung untuk melanjutkan kuliahnya. Imel hidup seorang diri di kota yang dijuluki Paris Van Java tersebut. Pertemuan pertama Imel dengan Tian (Rueben Elsihama Hadju) terjadi saat mereka sedang mendaftar ulang di sebuah kampus di Kota Bandung.Pertemuan mereka diawali dengan pertengkaran ringan saat mengantre. Imel yang tidak mengantre, ditegur Tian.
Tian yang asli Bandung menjadi sentimen melihat tingkah laku Imel dan akhirnya adu mulut pun terjadi. Alhasil,Imel harus kembali berbaris dari antrean awal kalau ingin dilayani, begitu juga dengan Tian. “Di Bandung bebek aja ngantre, euy!” ejek Tian. Dialek khas anak Bandung itu terasa sedikit dipaksakan oleh sang aktor.
Pertemuan selanjutnya tanpa sengaja terjadi lagi saat Imel hendak memesan burger di sebuah kios. Tidak disangka si penjual adalah Tian sendiri, Imel pun lantas mem batalkan pesanannya. Imel pun lebih memilih belanja di tempat lain. Tanpa sengaja, kartu kreditnya ketinggalan. Si pemilik toko menitipkannya kepada Tian karena Tian mengaku mengenal baik si pemiliknya.
Pertengkaran di antara mereka kembali terjadi saat Imel mengetahui kartu kreditnya ada di tangan Tian. Saat itu dia sedang mentraktir makan teman-temannya, dia pun dipaksa Tian meminta dengan manis. Tian pun menemui Imel. Bukannya mendapat ucapan terima kasih, Imel malah jutek dan sewot bahkan sampai menonjok Tian.
Perkenalan mereka diawali dengan banyak keributan kecil, namun justru membuat mereka jadi akrab. Lama kelamaan, cinta pun tumbuh.Kehadiran mantan Imel, Jacky (Nino Fernadez), sempat menjadi penghalang cinta mereka.
Namun, sebuah kejadian yang tidak terduga merenggut kebersamaan yang sempurna itu. Apa yang tersisa dari cerita cinta ini hanyalah rasa kangen yang tidak terhingga. Akankah hidup bisa bertahan ketika cinta telah hilang, tenggelam dalam kerinduan?
Film ini begitu apik ditangani sutradara Nayato Fio Naula. Nayato juga sukses menggarap film Cinta Pertama yang juga diperanin Bunga. Tapi keindahan film ini ternyata engak seindah jalan ceritanya. Kisahnya lagi-lagi memilukan. Lantas akankah film ini bisa sesukses seperti film Cinta Pertama? “Kita tunggu aja mudah-mudahan bisa sukses lagi. Karena di film ini ada tiga buah lagu baru yang aku nyanyiin,” ujar Bunga. Oke deh... good luck!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar